Tag: UU Narkotika

UU Narkotika mengacu pada Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang merupakan peraturan perundang-undangan utama di Indonesia untuk mengatur penanganan narkotika, bertujuan untuk mencegah dan memberantas peredaran gelap narkotika serta memberikan rehabilitasi bagi penyalahguna, dengan sanksi pidana yang berat untuk menimbulkan efek jera.

Berikut adalah poin-poin penting mengenai UU Narkotika:

• Latar Belakang dan Tujuan: Undang-undang ini dibentuk karena tindak pidana narkotika sudah bersifat transnasional dan sangat merugikan bangsa. Tujuan utamanya meliputi:
  • Menjamin ketersediaan narkotika untuk kesehatan dan ilmu pengetahuan.
  • Mencegah, melindungi, dan menyelamatkan bangsa dari penyalahgunaan narkotika.
  • Memberantas peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika.
  • Menjamin pengaturan upaya rehabilitasi bagi penyalahguna dan pecandu.

• Definisi Narkotika: Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi nyeri, serta menimbulkan ketergantungan.

• Pengaturan Prekursor Narkotika: UU ini juga mengatur prekursor narkotika, yaitu zat kimia atau bahan baku yang dapat digunakan untuk pembuatan narkotika, dan memberikan sanksi bagi penyalahgunaannya.

• Sanksi Pidana: UU ini memuat ketentuan pidana yang berat untuk memberikan efek jera kepada pelaku penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursornya. Sanksi dapat berupa pidana minimum khusus, pidana penjara 20 tahun, pidana penjara seumur hidup, bahkan pidana mati, tergantung pada golongan, jenis, ukuran, dan jumlah narkotika.

• Institusi dan Peran Masyarakat: UU ini memperkuat kelembagaan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk pemberantasan narkotika dan melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan serta pemberantasan.