Laporan ini merangkum hasil pembicaraan terkait penyelenggaraan Lomba Kereta Peti Sabun (LKPS) Damas yang akan dilaksanakan pada tahun 2025 di Bandung, dengan penekanan pada informasi yang disampaikan oleh Meli selaku Wakil Ketua Panitia. LKPS Damas merupakan event tahunan yang telah mengalami masa vakum kurang lebih selama 35 tahun sebelum kembali aktif pada tahun 2023 sebagai edisi ke-10 di Jalan Ranggoro dan berlanjut sebagai edisi ke-11 pada tahun 2024 di Sabuga. Untuk tahun 2025, event ini direncanakan kembali di Sabuga dengan potensi kolaborasi bersama Pasar Seni ITB, dijadwalkan pada tanggal 18-19 Oktober.
Secara historis, LKPS pernah menjadi kebanggaan warga Bandung, dengan pelaksanaan terakhir sebelum vakum pada tahun 1988 di Jalan Sukajanti. Setelah reaktivasi, event ini berkolaborasi dengan berbagai komunitas alumni, seperti Ikatan Alumni SMP 2 Angkatan 83 pada tahun 2023 dan Ikatan Alumni ITB pada tahun 2024. Tahun ini, panitia telah menerima tawaran kolaborasi dari Panitia Pasar Seni ITB, yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung dan memperkuat misi pelestarian budaya Sunda.
Terdapat beberapa inovasi pada penyelenggaraan tahun ini, di antaranya pembentukan kelas khusus untuk SMK. Sebelumnya, peserta SMK digabungkan dengan kelas umum, namun karena perbedaan tingkat teknologi dan sumber daya, serta adanya keluhan dari peserta SMK, panitia memutuskan untuk membuka kelas tersendiri. Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang kreativitas dan peluang kemenangan yang lebih adil bagi peserta SMK. Selain itu, diperkenalkan kategori Digimode Digital Modification Design, yang memungkinkan partisipasi bagi individu dengan keterbatasan dana (minimal Rp8 juta untuk satu unit fisik) melalui kompetisi desain tiga dimensi secara daring. Desain pemenang akan direalisasikan dalam bentuk prototipe satu banding satu.
LKPS Damas terdiri dari dua kategori utama, yaitu derby yang menitikberatkan pada kecepatan dan regulasi teknis (seperti berat, bobot, dan driver), serta fundraise yang mengedepankan kreativitas desain dan dukungan supporter. Pada kategori fundraise, penilaian melibatkan polling penonton untuk menentukan juara favorit, serta penambahan obstacle yang menantang untuk meningkatkan daya tarik kompetisi. Tahun ini, aspek endurance juga diintegrasikan sebagai respons terhadap evaluasi tahun sebelumnya, di mana banyak kereta peti sabun mengalami kerusakan akibat obstacle, meskipun ada peserta yang justru menganggap kerusakan sebagai bagian dari keseruan.
Proses pendaftaran dan seleksi peserta telah sepenuhnya berbasis aplikasi digital, dengan sistem scrutinering yang ketat pada H-1 (hari Jumat) untuk memastikan standar keselamatan dan kelayakan kendaraan, termasuk pengecekan berat, rem, dan aspek keselamatan lainnya. Peserta berasal dari berbagai kalangan, termasuk perusahaan, komunitas, perseorangan, anak-anak, dan kelas legend yang melibatkan alumni serta generasi penerus. Tahun lalu tercatat 124 partisipasi dari 50 pendaftar, di mana satu unit kereta peti sabun dapat digunakan untuk maksimal tiga kali partisipasi dalam kelas berbeda. Namun, pada tahun ini, penggunaan satu unit KPS dibatasi maksimal untuk dua kelas saja. Kategori usia peserta meliputi kelas Junior (12-18 tahun), Senior (18-30 tahun), Expert (30 tahun ke atas), Free For All (FFA) yang terbuka untuk umum, kelas Legend, dan kelas khusus SMK sederajat, di mana kelas Legend tidak dibatasi usianya.
Panitia menyediakan rekomendasi bengkel bagi peserta yang mengalami kesulitan dalam perakitan, serta opsi pemanfaatan kereta peti sabun stok yang tersedia di Sekretariat Damas bagi sekolah yang memiliki keterbatasan dana. Biaya pendaftaran bervariasi, mulai dari Rp250.000 untuk SMK, Rp350.000 untuk umum, dan Rp400.000 untuk legend. Peserta SMK didampingi guru pembimbing dan didorong untuk memanfaatkan material daur ulang guna menekan biaya produksi (bisa hanya sekitar Rp1 juta dibandingkan Rp8 juta untuk spek bagus), meskipun terdapat perbedaan kualitas dengan spare part berharga tinggi.
Informasi dan koordinasi dengan sekolah dilakukan melalui media sosial, pembentukan grup komunikasi, serta kunjungan langsung (door-to-door) ke setiap SMK yang tertarik. LKPS Damas telah masuk dalam kalender event Kota Bandung setiap tahun sejak 2023, dengan dukungan dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan harapan agar event ini dapat berkembang menjadi event nasional di masa mendatang, dengan potensi penyelenggaraan di luar Bandung seperti Batam, Medan, Bali, dan Banten.
Pengunjung diharapkan berasal dari berbagai daerah, tidak terbatas pada peserta dan supporter, dengan promosi intensif melalui media sosial sejak Agustus dan kolaborasi dengan media partner untuk memperluas jangkauan informasi hingga nasional. Event ini gratis untuk penonton, dan kolaborasi dengan Pasar Seni ITB diharapkan dapat memperluas jangkauan serta memperkuat nilai budaya lokal. Salah satu contoh integrasi seni adalah partisipasi SMK 14 yang menampilkan kereta peti sabun dengan lukisan manual (kereta pecana) dan melibatkan seluruh jurusan di sekolah (tidak hanya teknik mesin) dalam proses kreatif, bahkan dengan supporter yang menggunakan pakaian adat.
Regulasi keselamatan diperketat, khususnya pada kelas derby yang mewajibkan penggunaan helm full face sebagai bagian dari antisipasi keselamatan. Faktor kecepatan dipengaruhi oleh kondisi lintasan, terutama kualitas aspal. Panitia juga menekankan pentingnya regenerasi anggota melalui rekrutmen tahunan (mini tran), dengan sistem keanggotaan yang berlanjut hingga alumni (setelah 10 tahun), serta adanya cabang organisasi Damas di berbagai wilayah Jawa Barat seperti Bogor dan Tasik.
LKPS Damas 2025 diharapkan menjadi wadah inovasi, kreativitas, dan pelestarian budaya, sekaligus memperkuat jejaring komunitas otomotif dan seni di tingkat lokal maupun nasional. Event ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana edukasi, kolaborasi lintas disiplin, dan pengembangan potensi generasi muda.